A.
Pendahuluan
Dunia
pendidikan kita terutama jalur pendidikan formal yakni sekolah sampai sampai
saat ini belum berhasil membuktikan kualitas (mutu) yang diharapkan sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional di berbagai jenjang termasuk di dalamnya
jenjang pendidikan dasar. Menurut teori bahwa keberhasilan harus didukung dan
ditunjang oleh tiga komponen yakni sekolah termasuk didalamnya pemerintah,
orang tua dan lingkungan masyarakat.
Kepala
sekolah adalah pemimpin tertinggi di sekolah walaupun kepemimpinan itu sifatnya
situasional, artinya suatu tipe kepemimpinan dapat efektif untuk situasi
tertentu dan kurang efektif untuk situasi yang lain. Kepemimpinan kepala
sekolah adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong,
membimbing, mengarahkan dan menggerakan guru, siswa, orang tua siswa dan pihak lain
yang terkait untuk bekerja/ berperan serta guna mecapai tujuan yang ditetapkan.
Sesungguhnya
menduduki jabatan kepala sekolah itu kalau kita kaji secara jujur merupakan
beban dan perjuangan yang tidak mudah karena dituntut untuk dapat meningkatkan
kualitas pendidikan, oleh karena itu sangat proposional apabila momentum
promosi jabatan kepala sekolah tetap berakar pada kerangka peningkatan kualitas
pendidikan. Sebagai bahan renungan, penulis mencoba membuat kriteria kepala
sekolah atau seorang calon kepala sekolah yang diperlukan sebagai pribadinya
yang mencalonkan kepala Sekolah Menengah Kejuruan diantaranya :
1.
Pengalaman
Kerja Pengalaman kerja bagi calon kepala sekolah wajar dijadikan sebagai
kriteria sebab dengan pengalaman kerja dimiliki setidaknya ia mampu belajar
untuk memperbaiki kekurangan yang pernah didalamnya, itupun dengan syarat punya
kemauan, sebab
pengalaman adalah guru yang paling utama
yang sesuai dengan peraturan mentri pendidikan No 13 tahun 2007 tentang standar
kepala Sekolah Menengah Kejuruan bahwa kualifikasi umum kepala sekolah/
madrasah memilki pengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
2.
Dedikasi
(pengabdian) Pengabdian merupakan hal yang penting untuk diperhatikan bagi
seorang kepala sekolah sebab pada dasarnya bahwa jabatan kepala sekolah bukan
anugrah tapi amanah yang harus dipikul dengan penuh dedikasi, sehingga tidak
ada kesan terutama ditingkat SMK, bahwa dengan menduduki jabatan kepala sekolah
menjadi lepas mengajar.
3.
Kejujuran
adalah suatu tindakan dimana antara perkataan dan perbuatannya sama, maka
faktor kejujuran merupakan cerminan dari sosok pribadi yang baik yang berpijak
pada nilai nilai agama.
4.
Prestasi
kepala sekolah harus berprestasi terutama bekaitan dengan profesionalisme, dalam
hal ini dapat diukur dari segi yaitu : (a) keberhasilan mengajar. (b)
kualifikasi pendidikan minimal memiliki kualifikasi akademik sadana (S1) atau
diploma empat (DIV) kependidikan atau non kependidikan pada perguruan tinggi
yang terakreditasi hal ini sesuai dengan peraturan mentri pendidikan No.13
tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah.
Dalam
makalah ini, penulis memaparkan tentang esensi peranan kepala sekolah
dalam meningkatkan kemajuan pendidikan di sekolah menengah kejuruan. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan pengetahuan
dan pencerahan bagi kita semua. Amin.
B.
Pembahasan
1.
Kepala Sekolah
Sebagai Manajer
Kepemimpinannya
dan manajerial tidak dapat dipisahkan karena kepemimpinan akan menjiwai manajer
dalam melaksanakan tugasnya. Tugas kepala sekolah sering dirumuskan sebagai
EMASLIM, artinya educator (pendidikan), manager, administrator, supervisor,
leader (pemimpin), inovator (pencipta), dan motivator (pendorong). Dengan kata
lain, kepeminpinan harus terpadu dalam pelaksanaan ketujuh tugas tersebut.
Sejalan
dengan implementasi konsep MBS, maka semakin penting peran kepala sekolah
sebagai manajer (pengelola) pendidikan disatuan sekolah dalam upaya
meningkatkan mutu sekolah. Dalam pengelolaan sekolah hendaknya melalui berbagai
kegiatan (aktivitas), sebagaimana dikemukakan oleh A.Tabrani Rusyan “Pada
umumnya kegiatan manajer atau aktivitas manajemen itu adalah Planing,
Organizing, staffing, Directing dan controlling”. (1997:20). Sedangkan Dadi
Permadi Berpendapat "Prinsip Prinsip manajemen yang lama dirumuskan dengan
POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling). Dalam manajemen yang
modern sudah berubah dimana sebelum membuat perencanaan sebaiknya didahului
dengan mengkaji informasi-informasi yang relevan.
Kedua
pendapat di atas pada prinsipnya mempunyai kesamaan pendapat bahwa dalam rangka
pengelolaan sekolah tidak lepas dari perencanaan, pengorganisasian dan
pengawasan, yang pada manajemen modern sebelum memulai langkah tersebut perlu
mengkaji sumber informasi terutama relevansinya dengan perubahan perubahan
(inovasi). Oleh karena itu, peran kepala sekolah sebagai manajer mempunyai
tugas dan kewjiban sebagai berikut:
a)
Meningkatkan
mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia.
b)
Meningkatkan
kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
melalui pengambilan keputusan bersama.
c)
Meningkatkan
tanggung jawab sekolah kepada orang tua, sekolah dan pemerintah tentang mutu
sekolah.
d) Meningkatkan kompetensi yang sehat antar
sekolah untuk pencapaian mutu yang diharapkan.
Kepala
sekolah adalah penghubung terpenting dalam jaringan itu untuk memastikan
efektivitas sekolah., kepala sekolah adalah guru senior yang dipandang memiliki
kualifikasi menduduki jabatan itu. Para kepala sekolah perlu memperoleh
persiapan dan pelatihan, untuk mengelola sekolahnya secara efektif dan ini
mcrupakan kebutuhan yang mendesak di negara sedang berkembang seperti di
Indonesia ini.
Hal
ini dimaksudkan untuk membantu kepala sekolah merefleksikan realitas situasi di
Indonesia, yang peranannya kepala sekolah semakin rumit, cara ini dirancang
untuk lebih menyadarkan kepala sekolah tentang perlunya upaya terus menerus
untuk mengembangkan diri agar dapat menjadi kepala sekolah yang efektif.
2.
Kepala Sekolah sebagai
Pemimpin
Kepala
sekolah sebagai pemimpin yang tugas dan kewajibannya adalah mengarahkan bawahan
kepada suatu komitmen dalam pelaksanaan tugas. Hal ini bisa kita kaji gagasan
dari Ki Hajar Dewantara, yaitu: Ing ngarso mangun karsa, artinya seorang
pemimpin hendaknya menjadi panutan (contoh ) bagi bawahan, Ing Madya mangun
karsa, artinya pemimpin ikut kegiatan menggugah semangat anak buahnya dan Tut
Wuri Handayani, artinya pemimpin berupaya memberikan dorongan dari belakang.
Bagi
orang Islam kepemimpinan Rassulullah wajar dijadikan landasan filosofis, dimana
kepemimpinan beliau sangat mengedepankan contoh contoh perbuat an yang baik.
Dalam pelaksanaannya keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah sangat dipengaruhi
oleh hal hal sebagai berikut:
1.
Kepribadian
yang kuat yaitu kepala sekolah harus mengembangkan pribadi percaya diri,
berani, bersemangat, murah hati dan memiliki kepekaan sosial.
2.
Memahami
tujuan pendidikan dengan baik yaitu pemahaman yang baik merupakan bekal utama
kepala sekolah agar dapat menjelaskan kepada guru, siswa dan pihak lain serta
menemukan strategi yang tepat untuk mencapainya.
3.
Pengetahuan
yang luas yaitu kepala sekolah harus memiliki pengetahuan yang luas tentang
bidang tugasnya maupun bidang lain yang terkait.
Keterampilan
profisional yang terkait dengan tugasnya sebagai kepala sekolah, yaitu:
Keterampilan teknis, misalnya penyusun jadwal pelajaran mengsupervisi
pengajaran, memimpin rapat dan dan seterusnya. Keterampilan hubungan kemanusiaan,
misalnya bekerjasama dengan orang lain, memotivasi, mendorong guru dan
seterusnya. Keterampilan konseptual,
misalnya mengembangkan konsep pengembangan sekolah memperkirakan masalah yang
akan muncul dan mencari pemecahannya.
3.
Fungsi Kepala
Sekolah
a)
Sebagai
administrator yaitu mengelola adiministrasi sekolah, dalam hal menyusun program
tahunan (RAPBS), serta hal hal yang berkaitan dengan sekolah.
b)
Sebagai
komunikator yaitu kepala sekolah memberikan pengarahan pembinaan para guru.
c)
Sebagai
motivator yaitu kepala sekolah hendaknya dapat membangkitkan dan memelihara
kegairahan kerja pada guru, dengan memberikan gagasan gagasan yang baik bagi
penyampaian KBM.
d) Sebagai inovator yaitu kepala sekolah
hendaknya memiliki prakarsa atau gagasan perbaikan dalam pembaharuan pendidikan
dan mendorong guru untuk melakukan hal yang berkaitan dengan pelajaran.
e)
Sebagai
fasilitator yaitu kepala sekolah harus mampu mengusahakan pengadaan alat/sarana
sekolah, seperti meubelair dan sebagainya.
f)
Sebagai
dinamisator yaitu kepala sekolah harus mampu sebagai pengerak dalam pencapaian
tujuan sekolah.
g)
Sebagai
transformator yaitu kepala sekolah sebagai alat penyampai nilai nilai pada
gurunya.
h)
Sebagai
stimulator yaitu kepala sekolah harus mampu sebagai perangsang pemicu semangat
kerja kepada guru.
i)
Kepala
sekolah sebagai pelaksana dan pengemban kurikulum.
j)
Kepala
sekolah sebagai pembimbing yaitu kepala sekolah harus mampu mengembangkan
profesi guru.
4.
Prinsip-prinsip
Kepemimpinan
Kepala
Sekolah Prinsip prinsip kepemimpinan kepala sekolah secara umum, yaitu:
a) Konstruktif artinya kepala sekolah harus
mendorong dan membina setiap guru untuk berkembang secara optimal.
b) Kreatif artinya kepala sekolah harus
selalu mencari gagasan dan cara baru dalam melaksanakan tugasnya.
c) Partisipatif artinya mendorong
ketertiban semua pihak yang terkait dalam setiap kegiatan di sekolah.
d) KooperatIf artinya mementingkan kerja
sama dengan guru dan pihak lain yang terkait dalam melaksanakan setiap
kegiatan.
e) Delegatif artinya berupaya
mendelegasikan tugas kepada guru sesuai dengan deskripsi tugas/ jabatan serta
kemampuan mereka.
f)
Integratif
artinya selalu mengintegrasikan semua kegiatan, sehingga dihasilkan sinergi
untuk mencapai tujuan sekolah.
g) Rasional dan objektif, artinya dalam
melaksanakan tugas atau bertindak selalu berdasarkan pertimbangan rasio dan
objektif.
h) Piagmatis artinnya dalam menetapkan
kebijakan atau target, kepala sekolah harus berdasarkan kepada kondisi dan
kemampuan nyata yang dimiliki sekolah.
i)
Keteladanan
artinya dalam memimpin sekolah, kepala sekolah dapat menjadi contoh
yang
baik.
j)
Adaptabel
dan fleksibel artinya kepala sekolah harus dapat beradaptasi dan fleksibel
dalam menghadapi situasi baru dan juga menciptakan situasi kerja yang
memudahkan guru untuk beradaptasi.
5.
Sifat sifat Kepemimpinan
Kepala Sekolah
a) Adil adalah sifat pemimpin yang tidak
menganakemaskan dan tidak menganaktirikan yang salah dibina dan yang benar
diberi penghargaan.
b) Jujur adalah sifat yang tidak
menyalahgunakan tugas, wewenang, dan tanggungjawab. Bekerja dengan jujur
menghindari dari perbuatan dan tindakan tercela.
c) Sabar adalah sifatsifat yang baik hati
hati, tenang, tepat tidak terburu buru melakukan sesuatu pekerjaan bila belum
jelas asal usul dan tujuan serta dasar hukumnya.
d) Ulet adalah sifat yang tidak kenal
menyerah dalam mencapai cita cita atau rencana kerjanya.
e) Berinisiatif adalah sifat yang kaya
dengan kreasi yang selalu mencari dan menguji metodemetode baru dalam
melaksanakan tugasnya.
f)
Percaya
diri adalah sifat percaya pada kemampuan sendiri karena wawasan yang luas
tentang tugas, wewenang, dan tangungjawab.
g) Loyal dalam arti adanya keselarasan
antara pelaksanaan dengan ketentuan dan kebijaksanaan yang berlaku sehingga
dapat menjamin kesatuan bahasa dan kesamaan tindak. Berwibawa dan menarik,
seorang pemimpin harus memiliki daya tarik dan wibawa yang tinggi dengan selalu
memupuk ilmu dan berperilaku yang baik.
6.
Azas
Kepemimpinan Kepala Sekolah
a) Taqwa yaitu menjauhkan diri dan
perbuatan perbuatan yang dilarang Tuhan dan taat kepada perintah perintahnya.
b) Ing Ngarso sung tulodo yaitu sebagai
pemimpin memberi suri tuladan kepada yang dipimpinnya.
c) Ing Madya mangun karsa yaitu ditengah
tengah yang dipimpinnya terjun langsung bekerja sama bahu membahu.
d) Tut Wuri Hadayani yaitu dari belakang
memberi dorongan dan semangat kepada yang dipimpinya.
e) Ambeg Paramarta yaitu pandai menentukan
mana yang menurut ruang waktu dan keadaan patut didahulukan.
f)
Prasaja
yaitu bersifat dan bersikap sederhana dan rendah hati.
g) Satya yaitu loyalitas timbal balik dan
bersikap hemat dan cemat. h. Gemi nastiti, hemat dan cermat mampu mengarahkan
penggunaan kepada yang benar benar yang diperlukan.
h) Belaka yaitu bersifat dan bersikap
terbuka, jujur, dan siap menerima segala kritik yang membangun, selalu mawas
diri dan siap mempertanggungjawabkan perbuatannya.
i)
Legawa
yaitu rela dan ikhlas untuk pada waktunya mengundurkan diri dari fungsi
kepemimpinanya dan diganti dengan generesi baru. (Juhdi, 2012:69)
7.
Gaya
Kepemimpinan Sekolah
Gaya
kepemimpinan yang harus harus diterapkan kepala sekolah sangat bergantung
kepada situasi dan kondisi guru yang dipimpinnya, seperti hubungan gaya
kepemimpinan dengan motivasi guru, yaitu:
a)
Jika
menghadapi guru yang memiliki kemampuan baik dan motivasi kerja juga baik, maka
gaya kepemimpinan delegatif paling efektif, artinya, kepala sekolah lebih
banyak memberikan dan mendelegasikan tugas dan wewenang kepada guru.
b)
Jika
menghadapi guru yang memiliki kemampuan kerja yang baik. Tetapi motivasi
kerjanya kurang, maka gaya kepemimpinan partisipatif paling efektif. artinya,
kepala sekolah berpartisipasi aktif dalam mendorong guru untuk menggunakan
kemampuannya secara optimal.
c)
Jika
menghadapi guru yang kurang memiliki kemampuan yang kurang baik, tetapi
memiliki motivasi kerja yang baik, maka gaya kepemimpinan konstruktif paling
efektif. Artinya, kepala sekolah hanyak memberikan bimbingan, sehingga
kemampuan guru secara bertahap meningkat.
d) Jika menghadapi guru yang memiliki
kemampuan yang kurang baik dan motivasi kerja kurang baik, maka gaya
kepemimpinan instrukif paling efektif. Artinya, kepala sekolah leblh banyak
memberi petunjuk yang spesifik dan secara ketat mengawasi guru dalam
mengerjakan tugasnya. (Juhdi, 2012:79).
C. Kesimpulan
Kepala
sekolah memerankan fungsinya sebagai pemimpin tunggal di sekolah yang memiliki
tangung jawab serta dapat mempengaruhi mendorong, membimbing, mengarahkan dan
menggerakkan guru, siswa, orang tua siswa dari pihak lain yang terkait untuk
bekerja/ berperan serta guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Kepala Sekolah
haruslah dimulai degan menggunakan waktu sebaik baiknya dalam memimpin,
merencanakan gagasan gagasan baru, dan bekerja lebih dekat dengan para guru dan
seluruh yang terlibat didalamnya.
Peran
kepala sekolah harus dapat merekrut masyarakat untuk terlibat dalam memajukan
pendidikan baik yang beperan dengan dana atau dalam mengawasi sekolah untuk
meningkatkan mutu pendidikan, karena hasil pendidikan merupakan kepentingan
masyarakat. Kepala sekolah harus terbuka dan jelas dalam mengelola keuangan
sekolah. Antara kepemimpinanya dan manajerial tidak dapat dipisahkan.
Kepemimpinan akan menjiwai manajer dalam melaksanakan tugasnya. Tugas kepala
sekolah sering dirumuskan sebagai EMASLIM, artinya educator (pendidikan),
manager, administrator, supervisor, leader (pemimpin), inovator (pencipta), dan
motivator (pendorong).
DAFTAR PUSTAKA
Burhanudin. 1994. Analisis
Administrasi, manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Cuandi, Ade. 2003. Kepemimpinan
Kepala Sekolah, Bandung : Suara Daerah.
Karwati, Euis. 2016. Kinerja dan
Profesionalisme Kepala Sekolah Membangun Sekolah yang Bermutu. Bandung:
Alfabeta.
Mulyasa, H.E. 2015. Manajemen
dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
____________. 2013. Menjadi
Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rodaskarya Offset.
____________. 2014. Manajemen
Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rodaskarya Offset.
Rohiat, 2008. Kecerdasan
Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: PT Refika Aditama.
Suparlan. 2014. Manajemen Berbasis Sekolah dari Teori sampai dengan praktik. Jakarta : PT. Bumi Angsara.
Suhardiman, Budi. 2012. Studi
Pengembangan Kepala Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Wahyudi, 2015. Kepemimpinan
Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajar (Learning Organization). Pontianak:
Alfabeta.
0 komentar:
Posting Komentar